Indograf.com – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tiba di Jakarta pada Minggu setelah menyelesaikan keikutsertaannya dalam KTT Luar Biasa Islam Arab Bersama di Arab Saudi dan KTT APEC ke-30 di Amerika Serikat.
Pesawat kepresidenan yang ditumpanginya sekitar 21 jam penerbangan dari San Francisco mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Provinsi Banten, pada pukul 03.10 waktu setempat.
Pesawat tersebut singgah selama dua jam di Bandara Internasional Haneda Jepang pada Sabtu malam untuk mengisi bahan bakar sebelum menuju Bandara Soekarno-Hatta, demikian keterangan pers yang diterima, Minggu.
Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Presiden Jokowi disambut oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Plt Gubernur Banten Al Muktabar.
Dalam keikutsertaannya dalam KTT Luar Biasa OKI di Arab Saudi pada 11 November, Jokowi meminta seluruh negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk tetap bersatu dan berada di garda depan dalam mencari solusi krisis Gaza.
Pada KTT Luar Biasa tersebut, OKI dan Liga Arab telah menugaskan Menteri Luar Negeri Indonesia dan tujuh negara anggota lainnya untuk segera memulai tindakan internasional guna merumuskan langkah internasional untuk menghentikan perang di Gaza.
Atas nama seluruh negara anggota OKI dan Liga Arab, Kementerian Luar Negeri negara-negara tersebut juga ditugaskan untuk menekan proses politik yang nyata dan serius untuk mencapai perdamaian permanen dan komprehensif sesuai dengan acuan internasional yang telah ditetapkan.
Selain Indonesia, negara anggota yang juga ditugaskan menteri luar negerinya antara lain Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Turki, Nigeria, dan Palestina, serta negara-negara berkepentingan lainnya.
Resolusi yang diadopsi oleh negara-negara anggota OKI dan Liga Arab dalam KTT Luar Biasa Islam Arab yang disepakati di Riyadh pada 11 November juga menugaskan Sekretaris Jenderal kedua organisasi untuk bergabung dengan para menteri luar negeri.
Resolusi tersebut juga meminta negara-negara anggota OKI dan Liga Arab untuk melakukan tekanan diplomatik, politik, dan hukum, serta mengambil tindakan pencegahan untuk menghentikan kejahatan yang dilakukan oleh otoritas pendudukan kolonial terhadap kemanusiaan.
Usai menghadiri KTT Luar Biasa Islam Arab Bersama, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanan resminya ke Amerika untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada 13 November sebelum mengikuti KTT Kerja Sama Asia Pasifik (APEC) ke-30 di San Francisco.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Biden, Presiden Jokowi mendesak Gedung Putih untuk menunjukkan kepemimpinan globalnya; berdiri di garis depan dalam membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina; dan mencari solusi perdamaian dan kemerdekaan bagi Palestina berdasarkan solusi dua negara.
Presiden Jokowi kembali menyampaikan pesan keadilan dan kemanusiaan bagi Rakyat Palestina saat berbicara pada KTT APEC ke-30 pada 17 November.
Dia meminta para pemimpin APEC untuk mengakhiri Perang Palestina-Israel, menyuarakan gencatan senjata, dan memastikan pengiriman bantuan tidak terputus di Jalur Gaza yang terkepung.
Konflik bersenjata baru meletus antara Palestina dan Israel menyusul serangan mendadak oleh Hamas terhadap Israel pada pagi hari tanggal 7 Oktober.
Sebelum serangan yang dilakukan oleh pejuang pembebasan Palestina, Israel terus menutup penyeberangan Gaza.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan pada tanggal 25 September bahwa penutupan penyeberangan Gaza oleh Israel telah memperburuk kondisi kehidupan warga Palestina di Gaza.
Menurut WAFA, warga Palestina telah menderita akibat dampak parah dari “blokade ketat Israel selama lebih dari 17 tahun di darat, laut, dan udara.”
Al Jazeera mengutip Hamas, yang memerintah Gaza, yang menyatakan bahwa serangannya terhadap Israel adalah “respon terhadap penodaan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan pemukim.”
Menanggapi serangan mendadak yang belum pernah terjadi sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan perang terhadap Hamas dan, menurut Al Jazeera, berjanji bahwa pasukan Israel akan “mengubah semua tempat persembunyian Hamas menjadi puing-puing.”
Kampanye militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta orang, telah mengakibatkan kematian lebih dari sebelas ribu warga sipil Palestina, dan memicu krisis kemanusiaan.***
Sumber: Antara