Indograf.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki akses terhadap data dan arah partai politik berdasarkan informasi intelijen jelang Pilpres 2024. Apa poin pentingnya?
Pidato Jokowi di pembukaan Seknas itu disambut positif oleh politikus dari PDIP, Masinton Pasaribu, yang menganggapnya sebagai langkah yang rasional.
“Tentu saja, ini adalah hal yang rasional jika presiden memiliki pengetahuan tersebut.”
Politikus tersebut juga menekankan bahwa seorang presiden memiliki berbagai instrumen negara yang tersedia untuknya.
Oleh karena itu, menurutnya, adalah hal yang wajar jika Jokowi memiliki akses ke data mengenai partai politik dan koalisi yang ada.
“Sebagai kepala negara dan pemerintahan, presiden memiliki banyak instrumen negara yang dapat digunakan.”
“Ini termasuk Badan Intelijen Negara (BIN), intelijen kepolisian, kejaksaan, dan sebagainya,” tambahnya.
Arah Politik 2024
Pernyataan Jokowi mengenai pemahamannya terhadap isi dan arah partai politik disampaikan pembukaan rakernas relawan Sekretariat Nasional Jokowi di Hotel Salak, Kota Bogor, Jawa Barat.
Jokowi awalnya menekankan keinginannya untuk melihat Indonesia menjadi sebuah negara yang makmur.
Namun, dia juga mencatat pentingnya peran kepemimpinan dalam mencapai tujuan tersebut.
Kemudian, Jokowi secara terperinci menyatakan bahwa dia memiliki pengetahuan tentang isi dan arah partai politik saat ini berdasarkan informasi yang diperolehnya dari intelijen.
“Dalam hal ini, saya tahu dengan jelas bagaimana partai politik saat ini beroperasi, apa yang mereka perjuangkan, dan arah yang ingin mereka tuju,” tegasnya.
Poin penting pernyataan Jokowi
Pengalaman pribadi Presiden Jokowi dalam berbisnis dan politik, termasuk situasi situasi partai politik terungkap.
Bahkan, ada keinginan merebut BUMN dalam industri baterai listrik.
Pilpres atau Pemilu 2024 jadi peran kunci tahun 2024 dalam melompat menjadi negara maju.
“Termasuk kebijakan hilirisasi nikel yang kontroversial di mata Uni Eropa,” kata Jokowi.
Kepala negara mengawali pidatonya dengan berbagi cerita tentang perjalanan dari seorang pengusaha mebel hingga menjadi Presiden.
Dia menekankan bahwa satu-satunya modal yang dimilikinya adalah kepercayaan.
Selama berbisnis, Jokowi selalu berusaha membangun kepercayaan dengan orang lain, seperti memberikan fasilitas cicilan kepada pelanggan.
Semua ini, menurutnya, hanya bisa terjadi karena dasar kepercayaan.
Dia juga merinci bagaimana dia membangun kepercayaan publik saat mencalonkan diri sebagai Walikota Solo.
Dengan suara awal yang hanya 37 persen pada periode pertama, meningkat menjadi 91 persen pada periode kedua.
Jelas ini menunjukkan betapa pentingnya kepercayaan dalam dunia politik.
Jokowi menyatakan bahwa dia memiliki akses ke informasi intelijen tentang situasi dan arah politik partai-partai.
Ini adalah pengetahuan yang dia gunakan untuk memahami dinamika partai politik dan tujuannya.
BUMN dan baterai listrik
Selain itu, Presiden ke 7 Indonesia itu berbicara tentang ambisinya untuk melibatkan BUMN dalam industri baterai listrik.
Mengingat cadangan tembaga yang melimpah di Indonesia dan mendapat sorotan dunia.
Dia ingin memastikan bahwa BUMN memiliki peran yang signifikan dalam industri ini.
Jokowi kemudian mengingatkan bahwa tahun 2024 adalah tahun yang sangat penting bagi Indonesia.
Tahun politik 2024 merupakan jalan untuk mencapai status negara maju, dan ini sangat bergantung pada kepemimpinan.
Dia menggambarkan bahwa dia memiliki akses informasi lengkap dari berbagai sumber intelijen, termasuk BIN, Polri, dan TNI.
Hilirisasi nikel
Terakhir, Jokowi membahas kebijakan hilirisasi nikel yang dia terapkan.
Dia menegaskan bahwa kebijakan ini memberikan nilai tambah signifikan kepada ekonomi Indonesia.
Meskipun, mendapat protes dari Uni Eropa yang membawanya ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Dalam sebuah perbandingan, Jokowi menunjukkan bahwa nilai ekspor meningkat secara substansial setelah kebijakan hilirisasi.
Dari US$2,1 miliar menjadi US$33,8 miliar, mencerminkan efektivitas kebijakan tersebut dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi negara.
-
Ikuti up date berita terkini Indograf.com di Google News: