• INDOGRAF
  • INDEKS
Rabu, 18 Juni 2025
indograf.com
No Result
View All Result
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Bola
  • Selebriti
  • Otomotif
  • Video
Indograf.com
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Bola
  • Selebriti
  • Otomotif
  • Video
No Result
View All Result
Indograf.com
No Result
View All Result
Home Opini

Kesejahteraan Dosen, Pilar Pendidikan yang Terabaikan

Bambang Ipung Priambodo by Bambang Ipung Priambodo
16 Januari 2025
in Opini
A A
Kesejahteraan Dosen, Pilar Pendidikan yang Terabaikan
Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga

Pendidikan pilar utama peradaban: menilik kesejahteraan Guru Ngaji dan Honorer

22 Desember 2023

Menafsir Cirebon Katon sebagai Implementasi Masyarakat Sehat

12 Desember 2023
Load More

INDOGRAF – Potret kesejahteraan pengajar di perguruan tinggi Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang memilukan. Ini merupakan fakta yang ironis, mengingat para pengajar merupakan garda terdepan pendidikan tinggi yang menjadi pilar esensial dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Saatnya pemerintah menunjukkan dukungan yang konkret kepada dosen, karena meningkatkan kesejahteraan mereka merupakan investasi penting untuk kesinambungan pembangunan nasional.
Hasil riset yang dilakukan tim dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Mataram (Unram) pada tahun 2023, menunjukkan bahwa 42 persen pengajar di Indonesia masih mendapatkan gaji di bawah Rp.3 juta per bulan.
Dosen swasta menghadapi nestapa yang lebih parah. Mereka menerima gaji Rp.45.000 per jam dengan total penghasilan bulanan tidak lebih dari Rp.900.000.
Ini menunjukkan ada pengabaian yang serius di dunia pendidikan tinggi negara kita. Ketidakadilan ini tidak hanya menunjukkan kelemahan dalam sistem penggajian pendidik, tetapi juga menimbulkan ketidaksetaraan yang merusak ekosistem pendidikan tinggi.
Sudah banyak biaya dan waktu yang dikorbankan para dosen untuk menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 demi mencetak generasi penerus, yang justru harus berhadapan dengan kenyataan pahit berupa ketidakpastian ekonomi.
Lebih buruk lagi, dalam 12 tahun terakhir, tunjangan kinerja bagi dosen ASN yang diatur dalam Perpres No. 136/2018, Permendikbud No. 49/2020, serta Keputusan Mendikbudristek No. 447/2024 belum juga direalisasikan.
Kenyataan ini sangat berbeda dengan cita-cita besar yang sering disuarakan oleh pemerintah. Dalam pertemuan dengan Komite III DPD RI yang pertama dan terakhir pada 2024, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menjelaskan perlunya percepatan kualitas pendidikan tinggi untuk merealisasikan visi Asta Cita Presiden RI.
Namun, apa jaminan yang diberikan oleh Pak Menteri?
Ketidaksesuaian antara retorika dan kenyataan ini semakin mengurangi kepercayaan dosen terhadap pemerintah, yang terlihat jelas melalui tagar #JanganJadiDosen yang viral di platform media sosial.
Diperlukan langkah strategis dan penyelesaian yang nyata dari permasalahan ini. Pertama, kami mendesak pemerintah agar segera menyelesaikan permasalahan nomenklatur dosen sehingga tunjangan kinerja yang telah tertunda selama bertahun-tahun bisa dicairkan.
Kedua, perubahan sistem gaji dosen menjadi sangat penting. Perlu peningkatan gaji dosen sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawab yang mereka jalani.
Ketiga, alokasi anggaran yang cukup untuk mendukung kesejahteraan dosen, termasuk peningkatan tunjangan profesi adalah keharusan.
Selain itu, pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan kebijakan di lapangan harus dilakukan sehingga kebijakan yang ada seharusnya tidak hanya berfungsi sebagai dokumen administratif yang tidak memberikan dampak nyata.
Pemerintah perlu membangun dialog terbuka dan sarat makna dengan serikat dosen untuk memahami kebutuhan mereka secara langsung dan membangun kembali kepercayaan yang telah menurun serta menyinergikan arah kebijakan pemerintah.
Bonus demografi yang berkualitas takkan kita dapatkan ketika dosen masih dihantui dengan minimnya kesejahteraan mereka. Menjamin dan memastikan kesejahteraan mereka bukan hanya tuntutan ekonomi, tetapi juga gambaran sejauh mana bangsa ini menghormati pendidikan dan masa depan anak-anaknya.
)*Oleh Al Hidayat Samsu S.Pd., M.Pd. (Anggota DPD RI Komite III Periode 2024-2029)
Previous Post

Ahli Waris Gugat Perampasan Tanah dan Bangunan Milik Keluarga di Jakarta Selatan

Next Post

New Year, New Drive Program Spesial Wuling Hingga Akhir Januari 2025

Artikel Terkait

Pendidikan pilar utama peradaban: menilik kesejahteraan Guru Ngaji dan Honorer

by Mawardi
22 Desember 2023

Oleh: Muhammad Arsyad* Indograf.com - Pendidikan merupakan pilar utama pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah daerah...

Menafsir Cirebon Katon sebagai Implementasi Masyarakat Sehat

by Mawardi
12 Desember 2023

Oleh : Muhammad Arsyad* Indograf.com - Kabupaten Cirebon, seperti banyak daerah lainnya di Indonesia, menghadapi tantangan signifikan dalam sektor kesehatan,...

Menghadapi Masa Depan Cirebon : Tantangan Kemiskinan dan Kesehatan

by Mawardi
7 Desember 2023

Oleh: Muhammad Arsyad* Indograf.com - Cirebon, sebuah kota yang kaya akan sejarah dan kebudayaan, juga menghadapi realitas yang kompleks :...

Please login to join discussion

Terpopuler

    Rekomendasi

    BMKG Memperkirakan Besok Di Tiga Kawasan DKI Hujan Ringan Dari Siang Hingga Malam

    BMKG Memperkirakan Besok Di Tiga Kawasan DKI Hujan Ringan Dari Siang Hingga Malam

    17 November 2023
    Kasih Terbakar di Tanah Tinggi: Satgas TNI dan Warga Ilaga Rayakan Paskah dengan Bakar Batu

    Kasih Terbakar di Tanah Tinggi: Satgas TNI dan Warga Ilaga Rayakan Paskah dengan Bakar Batu

    20 April 2025
    kepala BPN Kota Depok Indra Gunawan

    Kepala BPN Depok Indra Gunawan Minta PPAT dan Notaris Jaga Integritas Profesi

    14 September 2023
    Kemenekraf Jajaki Potensi Kolaborasi dengan Pelukis Autisme Oliver Wihardja

    Kemenekraf Jajaki Potensi Kolaborasi dengan Pelukis Autisme Oliver Wihardja

    24 April 2025
    Dukungan Australia Terkait Pencalonan Indonesia Sebagai Anggota Penuh OECD, Menkeu: Saya Juga Meminta Kita Untuk Menjajaki Kerja Sama Bilateral Khususnya Di Bidang Perdagangan Jasa Seperti Tenaga Kerja

    Dukungan Australia Terkait Pencalonan Indonesia Sebagai Anggota Penuh OECD, Menkeu: Saya Juga Meminta Kita Untuk Menjajaki Kerja Sama Bilateral Khususnya Di Bidang Perdagangan Jasa Seperti Tenaga Kerja

    18 November 2023
    Indograf.com

    Jalan Proklamasi No 20, RT 004/002, Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya, Depok, 16417, Jawa Barat, Indonesia

    Kategori

    • Berita Lainnya
    • Bola
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Headline
    • News
    • Opini
    • Otomotif
    • Pemilu
    • Pendidikan
    • Pilihan Editor
    • Politik
    • Selebriti
    • Sosial
    • Pedoman Media Siber
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Copyright
    • Media Partner
    • Redaksi
    • Kontak

    © 2025 Indograf.com - beda itu Indonesia. All Rights Reserved

    No Result
    View All Result
    • News
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Bola
    • Otomotif
    • Selebriti
    • Video
    • Indeks

    © 2025 Indograf.com - Beda Itu Indonesia.

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In