Indograf.com – Kepala Dinas Pertanian Gunung Mas Aryantoni menyampaikan, pada tahun 2022 Pemkab melalui Dinas Pertanian melakukan pengembangan tanaman cabai rawit seluas 10 hektare.
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) fokus mengembangkan budidaya cabai rawit sebagai salah satu upaya meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Pengembangan cabai rawit seluas 10 hektare tadi tersebar di wilayah Kecamatan Kurun 3,5 hektare, Kecamatan Mihing Raya 1,25 hektare, Kecamatan Tewah satu hektare, Kecamatan Sepang 0,25 hektare, dan Kecamatan Manuhing empat hektare.
Salah satu kelompok penerima manfaat adalah Poktan Pasare Hamparan Tani Tumbang Sepan, dengan alokasi dua hektare, yang pada kesempatan ini dilakukan panen perdana bersama Bupati dan Wakil Bupati Gunung Mas.
Kegiatan pengembangan cabai rawit dilakukan dengan memberikan bantuan sarana produksi berupa benih cabai rawit varietas ORI 212, pupuk kandang, pupuk, obat-obatan, dan lainnya.
“Sedangkan pada proses pembukaan lahan sepenuhnya dilakukan secara swadaya oleh poktan tersebut,” kata Aryantoni.
“Salah satu kelompok tani yang kita dorong untuk mengembangkan cabai rawit adalah Poktan Pasare Hamparan Tani di Desa Tumbang Sepan, Kecamatan Manuhing,” kata Bupati Gunung Mas, Jaya Monong di Kuala Kurun, Jumat.
Dia mengatakan, kelompok tani tersebut dinilai sukses mengembangkan pertanian cabai rawit. Dari dua hektare lahan yang ditanami 14.700 batang cabai, telah berhasil dilakukan panen perdana.
“Kami menilai Poktan Pasare Hamparan Tani berhasil membudidayakan cabai rawit, yang baru pertama kali mereka lakukan hingga akhirnya berhasil dipanen,” katanya.
Bupati Gunung Mas pun mendorong petani agar melanjutkan dan meningkatkan budi daya cabai rawit. Sebab komoditas cabai masih memungkinkan untuk dilakukan pertanaman, sampai 10 ribu batang per hektare.
“Pemkab Gunung Mas melalui Dinas Pertanian juga akan terus berupaya membantu petani, jika ada kendala yang mereka alami selama menjalani budi daya cabai rawit,” kata Jaya.
Di sisi lain, dia juga meminta kepada Dinas Pertanian Gunung Mas agar berperan aktif, menjadi penghubung antara petani dan sektor hilir yakni potensi pasar, supaya semangat berproduksi dapat tetap terjaga.
“Koordinasikan juga dengan para pemangku kepentingan terkait penyediaan sarana dan prasarana penunjang lainnya, seperti jalan produksi, sarana dan prasarana pascapanen, dan pemasarannya,” kata Jaya.
Sumber; Antara News/Rendhik Andika/Chandra