Indograf.com – Belasan eks napi teroris (napiter) menggelar deklarasi pemilu damai 2024, di Pondok Pesantren Salaf Atthahiriyah, Desa Warugede, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Rabu 25 Oktober 2023.
Para mantan napiter tersebut mengakui bahwa demokrasi dalam pemilu adalah hal harus diwujudkan dengan damai.
Sebelumnya, mereka beranggapan bahwa setiap pemilu merupakan ajang jihad.
“Ketika pemilu merupakan komitmen jihad bagi kami saat itu, dan perjuangan kami dengan amaliyat. Sekarang karena ilmu kita berubah,” kata Yusuf Firdaus, eks napiter jaringan JAD asal Cirebon.
Tak hanya itu, eks napiter juga mengakui bahwa dahulu melakukan berbagai tindakan yang membahayakan saat pemuda.
“Pengalaman saya dulu saat bergabung di JAD, momentum pemilu biasanya dijadikan sebagai ajang kesempatan untuk merusak. Banyak kami merencanakan, ini momen tepat untuk membuat negara ceos, dengan bentuk adu domba, bom, fitnah dll, agar rakyat ceos dan tidak percaya.” kata Gilang Taufik yang merupakan eks Napiter JAD asal Tasikmalaya.
Namun begitu, kini akhirnya para napiter sadar bahwa ajang demokrasi di Indonesia, harus dijunjung tinggal dengan turut andil didalamnya.
“Sekarang berkat hidayah, kami berfikir momen 2024 menentukan masa depan bagi indonesia, jangan sampai kita tidak memiliki andil untuk kemajuan bangsa ini” kata Gilang.
Sementara itu, tujuan deklarasi damai oleh para napiter ini untuk menciptakan pemilu damai khususnya jelang pilpres 2024 mendatang.
“Tujuannya membangun sinergitas agar terjadinya pelaksanaan situasi kamtibmas pemilu 2024 aman dan kondusif.” kata Kompol Satori, selaku Kasubnit Idensos Densus 88 Mabes Polri. ***