IndoGraf.com – Sandiaga Uno disebut politisi ular keket setelah hengkang dari Partai Gerindra jelang Pilpres 2024. Apa sebabnya?
Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono menyebut tidak ada efek negatif bagi Partai Gerindra atas kepergian Sandiaga Uno yang selama ini tidak memberikan kontribusi terhadap partai.
Bahkan, Arief Poyuono menyebut politisi seperti Sandiaga Uno gayanya seperti ular keket yang tidak pernah membangun Gerindra dan tidak ada gunanya.
“Politisi seperti Sandiaga Uno gayanya seperti ular keket yang tidak pernah membangun Gerindra dan tidak ada gunanya. Apa gunanya? membangun partai tidak, ya tidak ada suaranya untuk Partai Gerindra,” tandas Arief Poyuono, Selasa 25 April 2023.
Dari sisi finansial, Arief Poyuono juga membantah bahwa Sandiaga Uno memberikan suplai donasi kepada Partai Gerindra.
“(Anggaran) Dari DPC, kader dikirim ke pusat. Jadi kalau dibilang pundi-pundi bukanlah. Gak ada pundi-pundi dia masuk ke Gerindra, saya berani jamin itu. Kaya kan kaya perusahaannya, untuk nyetor ke partai ya belum tentu,” tegas politisi yang doyan humor itu.
Partai Gerindra sambung Arief Poyuono besar karena militansi dan kesetiaan yang kuat terhadap arah perjuangan partai.
Ditempa pula dengan dinamika politik yang begitu keras selama satu dekade kian membesarkan hati para kader untuk lebih gigih dalam mewujudkan cita-cita bangsa.
“Partai Gerindra bukan partai kaleng-kaleng, tidak ada efek yang signifikan terhadap kepergian politisi ular keket, saya sangat yakin itu,” tandasnya.
Baca Juga: Puasa Kifarat dalam Islam: Cara melakukan dan kapan baiknya dilakukan
Sebaliknya Partai Gerindra telah memberikan kontribusi kepada Anies Baswedan hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta termasuk Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI.
Nah, terkait arah koalisi dan siapa kandidat calon pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang, Arief menegaskan semua kembali pada ketua umum dan kesepakatan koalisi.
“Kan sudah ada beberapa nama yang muncul, dari Airlangga Hartarto, Mahfud MD, Khofifah termasuk Muhaimin Iskandar dan beberapa kandidat lain, semua tentu tengah dikaji. Baik dari sisi elektoral, dampak kemenangannya,” paparnya.
Sejalan dengan itu, Prabowo Subianto juga terus bergerak, melakukan langkah-langkah pendekatan dengan para tokoh-tokoh politik tak terkecuali Presiden Jokowi yang menjadi partner di Kabinet Indonesia Maju.
Kedekatan Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi inilah yang memantik harapan masyarakat, agar pondasi pembangunan dapat berkelanjutan.
“Kang Mas Jokowi itu tahu sekali, begitu besar kesetiaan Prabowo. Begitu pula sebaliknya, Presiden memberikan dukungan bagi Prabowo untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang termasuk Partai Gerindra yang menurutnya berpotensi sebagai partai besar yang terus meningkat,” jelas Arief.
Artinya, pada posisi ini, Prabowo Subianto mantap menatap perhelatan pesta demokrasi di 2024 mendatang dengan membawa misi melanjutkan pekerjaan rumah yang belum tuntas.
“Ketua Umum Partai Gerindra itu orang yang ikhlas. Visi misinya hanya satu, membangun Indonesia Raya,” tegas Arief Poyuono.
Sementara itu, pengamat politik Hantayudha juga memberikan tanggapan yang sama dengan Arief Poyuono terhadap keberadaan Sandiaga Uno yang hengkang dari Partai Gerindra.
“Tanpa mengurangi rasa hormat kepada mas Sandi, ketika kita bicara apakah kepergiannya memberikan disinsentif terhadap Partai Gerindra, menurut saya tidak terlalu besar ya, dibandingkan dengan Pak Prabowo jika tetap menjadi calon presiden,” jelas Hantayudha.***
Editor: Muhammad SA