IndoGraf.com – Zulkifli Hasan tak menampik wacana koalisi besar, ini terungkap dalam silaturahmi dengan Presiden Jokowi dan partai lain tanpa PDIP.
Ya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan bahwa dia tidak menampik wacana koalisi besar yang belakangan ini banyak dibicarakan.
Zulhas mengungkapkan bahwa pembicaraan mengenai koalisi besar ini masih memiliki banyak waktu, termasuk soal pemilihan calon presiden (capres) yang akan diusung.
“Saudara-saudara lihat, kompak (dan) harmonis kami tadi. Nanti tentu ada diskusi lanjutan mengenai koalisi besar,” ujar Zulhas di Jakarta pada hari Minggu, usai acara silaturahmi bersama Presiden RI Joko Widodo dengan Ketum Partai Gerindra, Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dalam pertemuan tersebut, terdapat dua koalisi yang hadir, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PPP, PAN) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB).
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa para ketua umum tersebut cocok untuk berkoalisi dan berharap agar partai-partai tersebut dapat bergabung dalam koalisi besar demi kebaikan rakyat.
“Saya hanya bilang cocok (berkoalisi), terserah pada ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai, untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa, untuk kebaikan rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan akan lebih baik,” kata Presiden Jokowi.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga memberikan tanggapan positif terhadap wacana koalisi besar ini, mengatakan bahwa terdapat kesamaan pemikiran antara Gerindra dan partai-partai yang hadir dalam acara silaturahmi tersebut.
Presiden Jokowi ungkap penyebab naiknya elektabilitas Prabowo hingga curhat soal Piala Dunia U20.
Presiden Jokowi ungkap penyebab naiknya elektabilitas Prabowo hingga curhat soal Piala Dunia U20.
“Ternyata ada (kesamaan). Jadi, kita merasakan ada frekuensi yang sama, ada kecocokan, dan kalau dilihat dari pimpinan partai, kita sudah masuk timnya Pak Jokowi semua sekarang,” ujar Prabowo.
Presiden Jokowi berharap partai politik bergabung dalam koalisi besar untuk kebaikan rakyat.
Dalam silaturahmi Ramadhan, hadir beberapa ketua umum partai seperti PAN, Golkar, PPP, Gerindra, dan PKB. Ada dua koalisi hadir, yaitu Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Presiden Jokowi menyambut penggabungan KIR dengan Koalisi KIR. Dalam pertemuan tertutup, tidak dibahas soal reshuffle kabinet. Ketua umum partai Nasdem dan PDIP tidak hadir karena sedang di luar negeri.
Presiden Jokowi mengungkapkan harapannya agar partai-partai politik dapat bekerja sama dalam sebuah koalisi besar demi kebaikan rakyat dan negara.
Ia menyatakan bahwa hal tersebut harus dimusyawarahkan oleh para ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai, dan bahwa dirinya hanya akan mendengarkan saja.
Dalam acara silaturahmi Ramadhan yang digelar oleh PAN, hadir beberapa ketua umum partai seperti Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Acara tersebut diawali dengan tausiyah oleh Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mutti dan diisi sambutan dari beberapa tokoh.
Meski sempat disinggung soal reshuffle, Presiden hanya memberikan jawaban singkat dan menegaskan bahwa waktu dan siapa yang akan menduduki jabatan tersebut akan diumumkan kemudian.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pertemuan ini adalah untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan komitmen kebangsaan dan keberlanjutan pembangunan di masa depan.
Dia juga menyambut penggabungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dengan Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar, PPP, dan PAN.
Meskipun tidak membicarakan tentang reshuffle kabinet, Presiden Jokowi mengatakan bahwa partai-partai politik dapat bergabung dalam koalisi besar demi kebaikan rakyat.
Acara silaturahmi ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Mutti dan diawali dengan tausiyah. Setelah itu, para ketua umum parpol mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi.***
Editor: Muhammad SA