indograf.com, Jakarta – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Immanuel Ebenezer, menunjukkan respons cepat dan terbuka terhadap keluhan pekerja yang disampaikan secara langsung saat siaran live TikTok di akun resmi miliknya, pada Kamis, 17 April 2025.
Dalam sesi interaktif tersebut, sejumlah pekerja dari Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang, Banten, mengadukan berbagai permasalahan ketenagakerjaan yang mereka alami. Seorang buruh dari Tangerang menyampaikan bahwa dirinya menjadi korban penahanan gaji oleh sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) tempat ia bekerja.
“Saya mohon bantuannya Pak Wamen Ketenagakerjaan,” ujarnya penuh harap.
Sementara itu, seorang pekerja dari Kabupaten Serang yang mengaku bernama David, mengungkapkan bahwa dirinya mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak oleh salah satu perusahaan terbesar kedua di wilayah tersebut.
“Saya menduga PHK ini karena unsur ketidaksukaan. Tidak ada pesangon, tidak ada kejelasan,” ujarnya sambil menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Menanggapi dua laporan ini, Immanuel Ebenezer memberikan instruksi yang jelas dan solutif. Untuk pelapor dari Tangerang, ia meminta agar membuat aduan tertulis secara lengkap dan mengirimkannya melalui pesan langsung (DM).
“Sertakan nama perusahaan, nama HRD, dan nomor yang bisa dihubungi,” kata Wamenaker.
Sementara untuk kasus David di Kabupaten Serang, Immanuel menyarankan agar aduan terlebih dahulu disampaikan ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) setempat.
“Kalau tidak direspons, kamu datang ke saya. Tapi sebelum itu, kirimkan dulu nama perusahaan, alamat lengkap, nomor kontak Disnaker setempat, dan nomor telepon kamu,” tegasnya.
Ia juga menambahkan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus-kasus ketenagakerjaan yang masuk, termasuk yang sedang ia tangani saat ini terkait penahanan ijazah oleh perusahaan.
“Sekarang saya sedang mengurus perusahaan yang menahan ijazah. Hari Rabu saya ada di kantor, kamu bisa datang kalau sudah lengkap berkasnya,” tutupnya.
Langkah aktif Immanuel Ebenezer melalui media sosial ini mendapat apresiasi luas dari netizen yang menilai kehadiran pejabat yang terbuka terhadap keluhan langsung rakyat sebagai angin segar dalam pelayanan publik di sektor ketenagakerjaan.
(NW)