indograf.com, Bogor – Proses seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor memasuki babak akhir dengan atmosfer penuh antisipasi. Pada Jumat malam (13/6/2025), Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim secara langsung mewawancarai tiga calon terkuat yang berhasil menembus tahapan asesmen akhir. Momen ini menjadi penentu siapa yang akan menempati kursi Sekda definitif, posisi strategis dalam pemerintahan Kota Bogor.
Tiga nama yang masuk ke meja wawancara adalah para Aparatur Sipil Negara (ASN) unggulan: Deni Mulyadi, Eko Prabowo, dan Sri Nowo Retno. Ketiganya sebelumnya telah melalui seleksi ketat yang digelar oleh panitia seleksi di bawah kepemimpinan Wakil Wali Kota, Jenal Mutaqin.
“Baru saja saya selesai melakukan wawancara terhadap tiga calon Sekda Kota Bogor. Ketiganya memiliki pengalaman dan kompetensi yang sangat baik,” ujar Dedie di hadapan awak media usai sesi wawancara.
Meski memuji kapasitas para kandidat, Dedie mengungkapkan bahwa dirinya belum mengambil keputusan akhir. Ia memilih untuk berhati-hati dan mempertimbangkan dengan matang siapa sosok yang paling tepat untuk mendampingi dirinya dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Saya masih perlu waktu satu-dua hari untuk merekap hasil wawancara. Saya juga akan istikharah sebelum menentukan pilihan terbaik yang sesuai harapan kita bersama,” imbuhnya.
Targetnya, nama Sekda terpilih akan diumumkan kepada publik pada Senin (16/6/2025). Namun, Dedie membuka peluang percepatan pengumuman jika proses rekap selesai lebih awal.
Dalam sesi wawancara, Dedie mengajukan pertanyaan menyentuh motivasi pribadi dan visi para kandidat dalam menduduki jabatan Sekda. Ia menyebutkan bahwa umumnya para calon menegaskan komitmen mereka dalam mengabdi dan mendukung jalannya pemerintahan Kota Bogor hingga tahun 2030.
“Jawaban mereka mengedepankan semangat pengabdian, dan itu jadi modal penting untuk posisi strategis seperti Sekda,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dedie mengingatkan bahwa meski tahap wawancara telah selesai, masih ada proses administrasi dan ketentuan formal yang harus dipenuhi sebelum pelantikan resmi dilakukan.
“Saya mengapresiasi seluruh kandidat. Mereka adalah putra-putri terbaik ASN Kota Bogor yang layak mendapatkan tempat dalam proses ini,” tambahnya.
Sementara itu, masing-masing calon juga menyampaikan visi mereka jika dipercaya menjabat sebagai Sekda:
Deni Mulyadi menekankan pentingnya peran strategis Sekda sebagai pengawal utama dalam menjalankan visi-misi kepala daerah. “Sekda harus menjadi motor penggerak birokrasi untuk mewujudkan tujuan pembangunan jangka panjang,” ujarnya.
Sri Nowo Retno menyoroti pentingnya sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Koordinasi yang kuat adalah kunci agar kebijakan Wali Kota bisa berjalan efektif dan efisien,” jelasnya.
Eko Prabowo mengibaratkan Sekda sebagai “ibu” dalam struktur pemerintahan. “Sekda harus mampu merangkul seluruh elemen birokrasi, menciptakan kenyamanan kerja, dan menjadi perekat dalam sistem pemerintahan,” katanya penuh keyakinan.
Dengan dinamika seleksi yang kian mendekati puncak, publik Kota Bogor kini menanti dengan harap-harap cemas siapa yang akan mengisi jabatan Sekretaris Daerah—posisi vital yang akan turut menentukan arah pembangunan dan pelayanan publik di Kota Hujan.
(NW)