Indograf.com – Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyiapkan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) senilai Rp52 miliar dalam APBD tahun anggaran 2023 untuk penanganan bencana hingga akhir tahun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin di Cibinong, Bogor, Kamis, mengungkapkan jumlah BTT secara keseluruhan angkanya Rp52 miliar setelah ditambah Rp30 miliar pada APBD Perubahan dari sebelumnya hanya Rp22 miliar.
Menurut dia, penambahan BTT tersebut sebagai langkah antisipasi untuk penanganan bencana dalam kurun waktu dua bulan ke depan.
“BTT ini harus antisipasi karena di bulan November-Desember itu sudah mulai (musim) hujan,” ungkap Burhan.
Sementara, Bupati Bogor Iwan Setiawan menjelaskan bahwa BTT tersebut akan digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor untuk pemberian bantuan ke para korban bencana dan penanganan bencana yang terjadi selama dua hari terakhir.
Ia saat ini menyusun Surat Keputusan (SK) status tanggap darurat bencana untuk digunakan sebagai landasan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam melakukan pencairan BTT.
“Tadi kita sudah rapat dan hasil kajian kita perlu mengeluarkan anggaran yang bersumber dari belanja tidak terduga (BTT) untuk membantu warga terdampak bencana,” ungkap Iwan.
Nantinya, anggaran BTT tersebut akan digunakan untuk membantu memperbaiki bangunan warga yang mengalami kerusakan. Saat ini, DPKPP Kabupaten Bogor juga sedang mendata satu per satu jumlah bangunan yang mengalami kerusakan.
Sementara, Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani mengungkapkan, hujan deras yang disertai angin kencang pada Selasa (31/10) dan Rabu (1/11), mengakibatkan 588 bangunan mengalami kerusakan yang tersebar di 8 kecamatan.
Rinciannya, Kecamatan Ciomas sebanyak 491 bangunan rusak, Dramaga 57 bangunan, Sukaraja 9 bangunan, Tamansari 3 bangunanm Leuwisadeng 1 bangunan, Kemang 9 bangunan, Megamendung 7 bangunan, dan Rancabungur 3 bangunan.
“Ini data hasil kaji cepat selama dua hari kemarin, hingga saat ini kami masih terus melakukan kaji cepat bencana dan penangan evakuasi pohon tumbang,” kata Adam.
Kepala Bidang Perumahan pada DPKPP Kabupaten Bogor Iin Kamaluddin mengatakan pihaknya juga tengah memverifikasi satu per satu jumlah bangunan yang mengalami kerusakan. Proses ini penting dilakukan agar nantinya bantuan yang diberikan tepat sasaran.
“Mudah-mudahan tidak lebih dari Rp1 miliar ya, verifikasi di lapangan masih terus kita lakukan untuk melihat kebutuhan anggarannya,” tuturnya.
Ia menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah selesai melakukan verifikasi di Desa Ciomas Rahayu dengan total rumah rusak mencapai 191 unit dengan tingkat kerusakan ringan hingga berat. Kemudian, di Desa Ciomas total rumah yang rusak 96 unit, kategorinya rusak ringan dan sedang.(KR-MFS)***
Sumber; Antara News