indograf.com, Depok – Sebuah momen penuh haru dan semangat kebersamaan terpancar di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok, saat Patung Tani Dongkal yang ikonik akhirnya diresmikan kembali pada Sabtu malam (14/6/2025), setelah sempat roboh akibat kecelakaan lalu lintas sebulan lalu.
Patung yang berdiri megah di Jalan Dongkal ini diresmikan langsung oleh Plt. Camat Tapos, H. Jarkasih, di hadapan warga dan para tokoh masyarakat. Kehadiran para tokoh penting, seperti Sekretaris Kelurahan Sukatani Agus, Ketua RW 03 Katim Umar, para Ketua RT se-RW 03, serta sejumlah tokoh ormas dan LSM, menambah semarak suasana. Hadir pula Ketua Panitia Pembangunan Pardong, Ketua Partai Buruh Kota Depok Wido Pratikno, Ketua LSM Kapok Kasno, Ketua Garnus Depok Haris Fadilah, serta Ketua PETA 24 Uchi Tile.
Tak ketinggalan, para ulama dan tokoh agama setempat turut hadir memberikan restu, di antaranya KH. Deden Abdurrahim, KH. Robby Dongkal, dan Ustadz Ramdani. Kegiatan peresmian juga dirangkai dengan pembukaan pengajian remaja “Wasilah 03” yang digagas oleh Karang Taruna Unit RW 03.
Dalam sambutannya, H. Jarkasih menyampaikan rasa bangganya atas semangat gotong royong masyarakat yang berhasil membangun ulang patung kebanggaan tersebut.
> “Saya tahu persis sejarah patung ini, karena dulu saya pernah menjabat sebagai Lurah di Sukatani. Patung ini bukan sekadar tugu, tetapi simbol semangat warga untuk terus bekerja keras dan tidak menyerah meraih cita-cita. Maka, pada malam ini, Sabtu, 14 Juni 2025, pukul 21.00 WIB, saya resmikan Patung Tani Dongkal dengan penuh kebanggaan,” ucapnya disambut tepuk tangan warga.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan, Pardong, menjelaskan bahwa Patung Tani Dongkal memiliki nilai historis tinggi. Dibangun pertama kali pada awal 1990-an oleh para sesepuh Sukatani, patung ini dikerjakan oleh seorang tukang seni bernama Pak Misra. Sosok petani yang menjadi ikon ini dimaksudkan sebagai penanda karakter kerja keras masyarakat Sukatani yang sebagian besar dahulu menggantungkan hidup dari sektor pertanian.
> “Patung ini adalah warisan semangat para pendahulu kita seperti Pak Sahlan Kaman, Pak Mukim, Pak Asam Muhit, Pak Anis, Pak Mamad, Pak Sadih Ook, Pak Wandi, dan lainnya. Semuanya kini sudah almarhum. Mari kita doakan mereka mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ungkap Pardong dengan nada penuh penghormatan.
Sebagai informasi, insiden robohnya Patung Tani Dongkal terjadi sekitar sebulan lalu akibat ditabrak oleh sebuah mobil. Namun dalam waktu singkat, berkat inisiatif dari Pardong dan Ketua RW Katim Umar, serta gotong royong warga, tugu tersebut berhasil dibangun ulang dan kini berdiri kokoh kembali.
Patung Tani Dongkal bukan sekadar tugu, melainkan lambang identitas, sejarah, dan semangat kolektif masyarakat Sukatani. Peresmiannya menjadi bukti bahwa warisan lokal dapat terus dijaga dan dilestarikan lewat kebersamaan.
(NW)