Indograf.com – Wali Nagari atau Kepala Desa Adat Sungai Pua Yulifsonneri di Lubuk Basung, Sumbar, Selasa, mengatakan peserta berasal dari utusan Jorong Data Sungai Pua, Jorong Sungai Pua dan Jorong Muaro Palintangan.
“Pelatihan diadakan di kantor wali nagari dengan mendatangkan narasumber yang merupakan pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dari Kecamatan Banuhampu, Agam,” katanya.
Ia mengatakan pelatihan yang menggunakan dana desa tersebut, berupa pembuatan makanan atau kue dari bahan pisang.
Produk makanan yang dibuat itu berupa kue bolu, molen, naget, dan salai.
Dengan pelatihan itu, maka warga bisa mengolah pisang menjadi makanan, sehingga menjadi nilai ekonomis dan berdampak terhadap pendapatan mereka.
“Pelatihan ini untuk mendorong agar bermunculan UMKM di sini, sehingga ekonomi meningkat. Kita akan melatih pemasaran melalui daring dan pembuatan kemasan agar bisa dipasarkan di minimarket,” katanya.
Ia menambahkan pelatihan makanan berbahan pisang tersebut dilakukan, karena Nagari Sungai Pua merupakan salah satu penghasil pisang di Agam dan luas lahan sekitar 50 hektare.
Sebelumnya, warga menjual pisang ke Kota Padang, Bukittinggi, dan daerah lain dengan harga standar.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Agam Dedi Asmar memberikan apresiasi pemerintah nagari yang mengadakan pelatihan untuk membuat makanan berbahan hasil perkebunan, sehingga bermunculan UMKM di nagari tersebut.
Ke depan, Dinas Koperasi dan UKM siap melakukan pendampingan bagi UMKM agar produk yang dihasilkan bisa bersaing dengan produk makanan dari daerah lain, karena setiap kecamatan telah memiliki pendamping UMKM.
“Kita siap memberikan pendampingan bagi pelaku UMKM untuk perizinan, sehingga produk mereka bisa bersaing dengan produk daerah lain,” katanya.
Nagari atau Desa Adat Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, melatih sebanyak 50 warga untuk membuat makanan berbahan hasil perkebunan pisang, agar bernilai ekonomis, Selasa.***
Sumber: Antara