Indograf.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melakukan dialog bersama calon siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 40 Indramayu di Balai Latihan Kerja (BLK) Indramayu, Jawa Barat, Senin (28/9/2025). Ia memberikan motivasi kepada para peserta didik dan orang tua menjelang pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
“Alhamdulillah, Indramayu sudah memulai Sekolah Rakyat Terintegrasi. Tahun ini baru SD dan SMP, semoga tahun depan bisa ditambah jenjang SMA,” ujarnya.
Gus Ipul menargetkan setiap jenjang SRT 40 Indramayu dapat menampung lebih dari 300 siswa. Sekolah ini khusus diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, terutama mereka yang belum pernah sekolah, tidak sekolah, atau sempat putus sekolah.
“Sekolah Rakyat bisa langsung berjalan meski di tengah semester. Saat ini sedang didata anak-anak yang tidak bersekolah karena kendala biaya atau sebab lainnya,” katanya.
Ia menegaskan, untuk masuk sekolah ini tidak ada tes akademik, melainkan hanya seleksi administrasi bagi keluarga prasejahtera.
“Orang tua jangan hanya menyekolahkan anak, tapi juga harus siap ikut berubah. Nanti akan ada pendampingan, pelatihan usaha, hingga peningkatan keterampilan supaya lebih mandiri,” jelasnya.
Ia berharap dalam waktu maksimal lima tahun, keluarga yang diberdayakan bisa mandiri dan tidak lagi bergantung pada bantuan sosial, melainkan program pemberdayaan.
“Ini merupakan upaya Presiden dalam mengatasi kemiskinan secara menyeluruh. Anak sekolah jalan, orang tua juga mandiri,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menyampaikan bahwa Pemkab Indramayu telah menyiapkan lahan permanen seluas 10 hektare untuk pembangunan sekolah tersebut tahun depan. Sekolah dengan bangunan permanen itu ditargetkan dapat menampung masing-masing 100 siswa per jenjang.
Sambil menunggu pembangunan selesai, para siswa sudah difasilitasi layanan kesehatan gratis hingga talent mapping. “Anak-anak akan mendapatkan makan 3 kali sehari ditambah 2 kali snack, perlengkapan sekolah, serta 8 stel seragam,” terangnya.
Dalam dialog itu, beberapa calon siswa juga berbagi cerita. Salah satunya Narsila Anandia, yang sempat putus sekolah setelah lulus SD karena keterbatasan biaya. “(Sehari-hari) bantu mama dan antar adik sekolah. Cita-cita saya ingin jadi dokter,” ucapnya sambil menahan haru.
Ayah Narsila, Nurbuat, berharap anaknya bisa meraih masa depan yang lebih baik lewat Sekolah Rakyat. “Mudah-mudahan jadi anak solehah dan masa depannya jelas,” ujarnya.
Cerita lain datang dari Kurniawati, yang sudah sebulan berhenti sekolah karena kondisi ekonomi. Ayahnya, Dodo, bekerja serabutan. Setelah berbincang, Gus Ipul memastikan Kurniawati bisa melanjutkan sekolah di SRT. “Maunya anaknya sekolah, ya kita fasilitasi,” kata Gus Ipul.
Usai berdialog, Gus Ipul menegaskan komitmennya untuk mendampingi siswa Sekolah Rakyat hingga ke perguruan tinggi dan dunia kerja. “Belajarlah sungguh-sungguh. Ini kesempatan dari Presiden, Kemensos, dan Bupati Indramayu,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Indramayu Lucky Hakim juga menyampaikan kisah hidupnya yang berasal dari keluarga sederhana. Ia mengaku sempat tidak tahu orang tua kandungnya hingga akhirnya dipertemukan kembali.
“Kalau sekarang saya bisa lebih percaya diri, tinggi, dan berpendidikan, itu karena asupan gizi dan pendidikan yang saya terima. Itu membedakan saya dengan saudara kandung saya,” ungkapnya.
Lucky berharap para siswa Sekolah Rakyat bisa tumbuh menjadi generasi sukses dan lebih baik dari dirinya. “Di Sekolah Rakyat, anak-anak dibina dan dibiayai. Semoga lahir generasi cerdas, setara, dan Indonesia makin maju,” tandasnya.
Sebagai informasi, SRT 40 Indramayu saat ini memiliki 4 rombongan belajar dengan total 100 calon siswa, terdiri dari 50 calon siswa SD dan 50 calon siswa SMP. ***