• INDOGRAF
  • INDEKS
Kamis, 19 Juni 2025
indograf.com
No Result
View All Result
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Bola
  • Selebriti
  • Otomotif
  • Video
Indograf.com
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Bola
  • Selebriti
  • Otomotif
  • Video
No Result
View All Result
Indograf.com
No Result
View All Result
Home Opini

Menafsir Cirebon Katon sebagai Implementasi Masyarakat Sehat

Opini

Mawardi by Mawardi
12 Desember 2023
in Opini
A A

Muhammad Arsyad, Sekertaris Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kab Cirebon 2020-2024

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Muhammad Arsyad*

Indograf.com – Kabupaten Cirebon, seperti banyak daerah lainnya di Indonesia, menghadapi tantangan signifikan dalam sektor kesehatan, dengan beberapa masalah utama yang perlu diatasi. Masyarakat setempat menunjukkan ketidakpuasan terhadap pelayanan kesehatan berbasis BPJS dan KIS (Kartu Indonesia Sehat). Anggapan ini muncul dari pengalaman masyarakat yang merasa pelayanan belum optimal dan seringkali menemui kendala administratif.

Baca Juga

Kesejahteraan Dosen, Pilar Pendidikan yang Terabaikan

Kesejahteraan Dosen, Pilar Pendidikan yang Terabaikan

16 Januari 2025

Pendidikan pilar utama peradaban: menilik kesejahteraan Guru Ngaji dan Honorer

22 Desember 2023
Load More

Salah satu latar belakang utama ketidakpuasan ini adalah perlunya peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit daerah. Meskipun sudah ada fasilitas kesehatan, optimalisasi pelayanan menjadi kunci dalam memberikan jaminan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. Penambahan sumber daya manusia dan peralatan medis yang mutakhir perlu menjadi prioritas dalam meningkatkan kapasitas rumah sakit.

Pentingnya pelayanan kesehatan melibatkan aspek BPJS dan KIS juga menjadi sorotan. Perlu ada peningkatan sinergi antara rumah sakit dan pihak-pihak terkait dalam menangani pasien dengan skema tersebut. Koordinasi yang lebih baik antara pihak rumah sakit, BPJS, dan KIS dapat mengoptimalkan pemanfaatan program-program tersebut sehingga masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya.

Anggaran kesehatan yang transparan menjadi elemen penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Adanya ketidakjelasan mengenai alokasi dan penggunaan dana kesehatan dapat menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan. Oleh karena itu, diperlukan keterbukaan dalam mekanisme implementasi anggaran kesehatan, termasuk pertanggungjawaban penggunaan dana secara rinci kepada masyarakat.

Peningkatan komunikasi dan sinergi antara Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) merupakan langkah strategis. Dalam konteks “Cirebon Katon,” peran legislatif harus mendukung upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor kesehatan. Pertemuan rutin antara Dinkes dan anggota DPRD dapat membahas isu-isu kesehatan yang sedang dihadapi dan merumuskan solusi bersama.

Selain itu, penting untuk memberikan prioritas penanganan masyarakat dengan BPJS dan KIS. Penyediaan layanan yang cepat, efektif, dan efisien kepada pemegang kartu tersebut harus diutamakan. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam menangani pasien yang menggunakan BPJS dan KIS menjadi langkah yang mendesak agar proses pengobatan berjalan lancar dan memberikan kepuasan kepada masyarakat.

Penggunaan teknologi informasi dapat menjadi solusi inovatif dalam mengatasi kendala administratif yang seringkali menjadi hambatan dalam pelayanan kesehatan. Sistem terintegrasi antara rumah sakit, BPJS, dan KIS dapat mempermudah pelacakan data pasien, pengaturan janji temu, dan pengelolaan klaim. Ini akan meminimalkan kebingungan dan meningkatkan efisiensi pelayanan.

Langkah berikutnya yang krusial adalah meningkatkan pemahaman masyarakat terkait BPJS dan KIS. Program edukasi secara massal perlu ditingkatkan untuk memberikan informasi yang jelas mengenai manfaat, cara penggunaan, dan hak-hak pemegang kartu. Masyarakat yang teredukasi akan lebih mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik.

Transparansi anggaran kesehatan merupakan fondasi penting dalam pembangunan kesehatan yang berkelanjutan. Masyarakat memiliki hak untuk mengetahui bagaimana dan untuk apa dana kesehatan digunakan. Pembentukan forum terbuka antara pemerintah daerah, Dinkes, dan perwakilan masyarakat dapat memberikan ruang bagi dialog dan pertanggungjawaban yang lebih baik.

Dalam mewujudkan “Cirebon Katon,” perlu diakui bahwa kesehatan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari kesejahteraan ekonomi. Oleh karena itu, program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat perlu terus ditingkatkan. Masyarakat yang ekonominya stabil cenderung lebih mampu mengakses layanan kesehatan tanpa beban finansial yang berlebihan.

Upaya pencegahan dan promosi kesehatan harus ditingkatkan melalui kampanye yang melibatkan masyarakat secara langsung. Pengenalan gaya hidup sehat, pola makan yang baik, dan kegiatan fisik rutin dapat membantu mengurangi beban penyakit dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Selain itu, kolaborasi antara sektor kesehatan dengan sektor lain seperti pendidikan dan lingkungan perlu diperkuat. Pendidikan kesehatan harus menjadi bagian integral dalam kurikulum pendidikan, dan lingkungan sekitar masyarakat harus mendukung gaya hidup sehat.

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam sektor kesehatan harus menjadi prioritas utama. Pelatihan reguler, pelibatan dalam seminar dan workshop, serta peningkatan kompetensi tenaga kesehatan akan meningkatkan kualitas pelayanan secara keseluruhan.

Dalam menghadapi situasi kesehatan yang dinamis, perlu adanya sistem pemantauan dan evaluasi yang baik. Indikator kesehatan yang relevan perlu terus dipantau untuk mengidentifikasi potensi masalah dan mengambil langkah-langkah preventif dengan cepat.

Keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan menjadi faktor kunci. Partisipasi masyarakat akan menciptakan rasa memiliki terhadap program-program kesehatan yang diimplementasikan, sehingga mereka akan lebih berkomitmen untuk mengikuti dan mendukung.

Dalam merumuskan kebijakan kesehatan, perlu mempertimbangkan aspek kearifan lokal dan budaya. Pendekatan yang sesuai dengan nilai-nilai lokal akan lebih diterima dan diresapi oleh masyarakat, sehingga program-program kesehatan dapat diimplementasikan dengan lebih efektif.

Pemerintah daerah, melalui Dinkes, perlu memastikan ketersediaan dan aksesibilitas obat-obatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Penyediaan obat yang memadai akan mendukung keberhasilan program pengobatan dan pencegahan penyakit.

Dalam merancang program kesehatan, penting untuk memperhitungkan aspek keberlanjutan. Program-program harus dapat berjalan secara berkelanjutan tanpa tergantung pada sumber daya luar yang tidak pasti. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya lokal dan pembangunan kapasitas masyarakat perlu diperkuat.

Dalam menghadapi perkembangan teknologi, pemanfaatan telemedicine dapat menjadi solusi untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan. Telekonsultasi, pemantauan jarak jauh, dan edukasi kesehatan melalui platform digital dapat membantu menciptakan sistem pelayanan kesehatan yang lebih inklusif dan efisien.

Dalam konteks “Cirebon Katon,” implementasi program kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Peran aktif sektor swasta, LSM, dan masyarakat sipil sangat penting untuk menciptakan ekosistem kesehatan yang berkelanjutan dan inklusif.

Sebagai bagian dari upaya menuju “Cirebon Katon,” pemerintah daerah perlu menjalin kemitraan dengan pihak swasta dalam penyediaan layanan kesehatan. Kerjasama ini dapat mencakup penyediaan fasilitas kesehatan, pengembangan teknologi medis, dan program kesehatan masyarakat.

Dalam mengejar visi “Cirebon Katon,” perlu adanya evaluasi berkala terhadap program-program kesehatan yang telah diimplementasikan. Data dan feedback dari masyarakat perlu diambil secara serius untuk melakukan perbaikan dan peningkatan yang berkesinambungan.

Demikianlah, implementasi “Cirebon Katon” dalam konteks kesehatan memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Dengan pelayanan kesehatan yang lebih baik, transparansi anggaran, dan keterlibatan aktif masyarakat, Kabupaten Cirebon dapat menjelma menjadi model masyarakat sehat yang inspiratif dan berkelanjutan. ***

 

*Sekertaris Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kab Cirebon 2020-2024 Alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri 2015 Alumni Universitas Paramadina Jakarta 2020

Tags: Cirebon Katonmasyarakat sehatMuhammad Arsyad
Previous Post

Curi Motor Petani, Dua Pelaku Curanmor Dihakimi Massa di Kuningan

Next Post

Tsamara Amany, Dulu Petinggi PSI Kini Stafsus Kementerian BUMN

Artikel Terkait

Kesejahteraan Dosen, Pilar Pendidikan yang Terabaikan

Kesejahteraan Dosen, Pilar Pendidikan yang Terabaikan

by Bambang Ipung Priambodo
16 Januari 2025

INDOGRAF - Potret kesejahteraan pengajar di perguruan tinggi Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang memilukan. Ini merupakan fakta yang...

Pendidikan pilar utama peradaban: menilik kesejahteraan Guru Ngaji dan Honorer

by Mawardi
22 Desember 2023

Oleh: Muhammad Arsyad* Indograf.com - Pendidikan merupakan pilar utama pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah daerah...

Menghadapi Masa Depan Cirebon : Tantangan Kemiskinan dan Kesehatan

by Mawardi
7 Desember 2023

Oleh: Muhammad Arsyad* Indograf.com - Cirebon, sebuah kota yang kaya akan sejarah dan kebudayaan, juga menghadapi realitas yang kompleks :...

Please login to join discussion

Terpopuler

    Rekomendasi

    Menhub Dudy Purwagandhi Apresiasi Korlantas Polri: Arus Mudik Lebaran 2025 Lancar!

    Menhub Dudy Purwagandhi Apresiasi Korlantas Polri: Arus Mudik Lebaran 2025 Lancar!

    28 Maret 2025
    Kepala BPN Kota Depok

    Salut! BPN Kota Depok Berhasil Selesaikan Konflik Pertanahan dengan Smart

    3 November 2023
    Stasiun Yogyakarta Simpul Integrasi Transportasi Favorit Pemudik Lebaran

    Stasiun Yogyakarta Simpul Integrasi Transportasi Favorit Pemudik Lebaran

    5 April 2025
    Sudah Diumumkan Gibran Resmi Bakal Calon Presiden Pendamping Prabowo Pada Pemilu 2024

    Sudah Diumumkan Gibran Resmi Bakal Calon Presiden Pendamping Prabowo Pada Pemilu 2024

    22 Oktober 2023
    Kepala BPN Kota Depok Indra Gunawan

    Indra Gunawan Dorong Pemkot Penerapan Hunian Vertikal 

    15 Desember 2023
    Indograf.com

    Jalan Proklamasi No 20, RT 004/002, Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya, Depok, 16417, Jawa Barat, Indonesia

    Kategori

    • Berita Lainnya
    • Bola
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Headline
    • News
    • Opini
    • Otomotif
    • Pemilu
    • Pendidikan
    • Pilihan Editor
    • Politik
    • Selebriti
    • Sosial
    • Pedoman Media Siber
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Copyright
    • Media Partner
    • Redaksi
    • Kontak

    © 2025 Indograf.com - beda itu Indonesia. All Rights Reserved

    No Result
    View All Result
    • News
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Bola
    • Otomotif
    • Selebriti
    • Video
    • Indeks

    © 2025 Indograf.com - Beda Itu Indonesia.

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In