Indograf.com – Bakal Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan memaparkan programnya dalam menentukan arah Indonesia ke depan pada kegiatan silaturahim dan rapat kerja Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Selain memaparkan visi misinya di acara Silatnas ICMI, Anies menyempatkan menghadiri pembagian air bersih yang diinisiasi tim relawan KoReAn di pemukiman warga di Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Kedatangannya di lokasi tersebut dipadati warga yang memerlukan air bersih di tengah musim kekeringan sekaligus ingin melihat langsung sosok Anies Baswedan. Anies pada kesempatan itu menyampaikan, belajar dari pengalaman ketika memimpin DKI Jakarta, ia yakin dapat memberikan solusi agar ketersediaan air bersih di daerah yang kekurangan air bersih di saat kemarau dapat terpenuhi.
Ia menjelaskan, pembangunan tidak hanya berorientasi pada sektor teritorial, dan tiap kawasan punya prioritas yang berbeda-beda dan pihaknya ingin menyeriusi hal itu. Dalam programnya akan dibagi menjadi berdasarkan bidang dan wilayah.
“Jadi,seperti di Papua, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi punya prioritasnya masing-masing dan berbeda-beda. Harapannya, pembangunan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” tuturnya.
Menurut Anies, masih banyak potensi yang belum terbuka di Indonesia Timur, mulai dari sumber daya alam, pariwisata, sektor kelautan da lainnya.
Sehingga memang dibutuhkan perubahan dengan meluruskan paradigma guna menghadirkan kesetaraan pada semua wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Meluruskan paradigma untuk kesetaraan, sebut Anies ada tiga, pertama, fokus utamanya pada pertumbuhan menuju pertumbuhan dan pemerataan.
Kedua dari pendekatan sektoral menuju pendekatan sektoral dan kawasan.
Ketiga, dari menyelesaikan proyek pemerintah, menuju menuntaskan persoalan masyarakat.
Selain itu, ada tiga pilar pemerataan, yakni pemerataan akses pendidikan dan kesehatan, selanjutnya peningkatan konektivitas antarwilayah, serta pengembangan industri berbasis potensi lokal. “Kata kuncinya adalah keadilan. Sebab, ini adalah prinsip dasar agar persatuan Indonesia terjaga.
Jadi, kalau kita ingin persatuan ini terjaga, maka kesetaraan, keadilan, harus jadi prioritas, ” katanya.***