Indograf.com – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, telah menegaskan bahwa pendekatannya tidak akan memaksa Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, untuk memilih Menteri BUMN, Erick Thohir, sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dalam suasana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-25 PAN di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, malam Selasa 29 Agustus 2023, Zulhas menegaskan bahwa politik harus dijalankan melalui kompromi dan kesepakatan bersama.
Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa di dunia politik, penting untuk menemukan titik tengah dan tidak hanya mengedepankan kehendak satu pihak.
Pria asal Lampung ini menekankan bahwa dalam menentukan cawapres pendamping Prabowo, proses musyawarah dan kesepakatan bersama harus diutamakan.
“Kami kemarin kan setahun tidak ada hasil, dua hari kan bisa ada hasil. Jadi ada momentum, ada saat yang tepat, kompromi ya, ketemu,” tambah Zulhas, menegaskan pentingnya momen dan waktu yang tepat dalam proses pengambilan keputusan.
PAN, Erick Thohir, dan Dukungan Terhadap Prabowo Subianto
Sebelumnya, Zulkifli Hasan telah membicarakan upayanya dalam mendukung Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden. Namun, Zulhas menyadari bahwa dalam politik, harapan dan strategi tidak boleh terlalu diumbar kepada publik.
Ia menggambarkan bagaimana narasi yang digunakan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2013 hingga 2014.
Saat itu, Jokowi, yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, secara terus terang menyatakan bahwa ia tidak mempertimbangkan untuk maju sebagai bakal calon presiden.
Meskipun demikian, pada akhirnya Jokowi maju sebagai calon presiden bersama Jusuf Kalla sebagai cawapres-nya.
Keberlanjutan Dukungan PAN Terhadap Prabowo Subianto
Dalam konteks saat ini, PAN adalah salah satu partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.
Partai ini secara resmi mendeklarasikan dukungan mereka kepada Prabowo bersama dengan Partai Golkar pada acara di Jakarta pada 13 Agustus 2023.
Pendukung Prabowo saat ini mencakup partai-partai seperti Gerindra, PKB, PAN, dan Golkar. Namun, Prabowo sendiri belum mengumumkan pasangan calon wakil presiden yang akan mendampinginya.
Selain itu, bakal calon presiden lain seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan juga belum mengumumkan pasangan mereka.
Tahapan Menuju Pilpres 2024
Tahapan pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden telah dijadwalkan mulai berlangsung dari tanggal 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memenuhi persyaratan tertentu.
Pada saat ini, terdapat total 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden perlu mendapatkan dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Alternatif lain, pasangan calon dapat diusulkan oleh partai politik peserta Pemilu 2019 dengan perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.