Indograf.com – Aminudin Aziz, Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek, menepis adanya tudingan bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia rendah.
Menurutnya, data yang menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001 persen perlu dikritisi.
“Tapi memang masih banyak hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan literasi masyarakat Indonesia,” kata Aminudin Aziz.
Salah satu upaya yang dilakukan Kemendikbudristek adalah dengan mengembangkan buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan usia dan tahapan membaca.
“Untuk itu, Kemendikbudristek melibatkan anak secara langsung dalam proses pengembangan buku bacaan,” imbuhnya.
Selain itu, Kemendikbudristek juga melakukan pelatihan kepada utusan dari berbagai daerah untuk menumbuhkan minat baca di daerahnya masing-masing.
“Pelatihan tersebut melibatkan banyak pihak, seperti ahli, pegiat literasi, Kepala Sekolah, guru, serta mahasiswa,” jelasnya.
Senada dengan Kemendikbudristek, Perpusnas juga berupaya meningkatkan literasi masyarakat Indonesia.
“Salah satu upayanya adalah dengan menghadirkan perpustakaan digital dengan 12 juta koleksi yang dapat diakses oleh masyarakat,” kata dia.
Perpusnas juga mengembangkan pojok baca dan perpustakaan keliling di desa-desa untuk memperkuat akses masyarakat dalam ilmu pengetahuan.
Upaya Kemendikbudristek dan Perpusnas untuk meningkatkan literasi masyarakat Indonesia diharapkan dapat membuahkan hasil.
“Literasi yang tinggi merupakan modal penting bagi masyarakat untuk maju dan berkembang,” tutupnya.