Indograf.com – Erick Thohir memiliki peluang besar sebagai Calon Wakil Presiden RI 2024, sejalan dengan ‘harapan’ Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Fakta jelang Pilpres 2024 ini secara terang benerang terungkap dari pernyataan Bima Arya politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Wali Kota Bogor, Jawa Barat.
Ya, politisi PAN Bima Arya, mengungkapkan bahwa ia pernah berdiskusi bersama Presiden Joko Widodo mengenai potensi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, untuk menjadi calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Bima Arya menceritakan bahwa diskusi ini terjadi sekitar tahun 2022, di mana Jokowi mengajukan pertanyaan terkait Erick Thohir kepada Bima.
Menurut Bima Arya, meskipun Erick Thohir diakui sebagai tokoh yang cerdas, ia belum diuji dalam skala yang lebih luas untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat Indonesia.
Bima Arya menekankan bahwa tantangan bagi Erick adalah untuk meraih simpati publik melalui interaksi yang lebih langsung.
Dalam diskusi tersebut, Jokowi juga menanyakan tentang kemampuan Erick Thohir menghadapi Pemilu 2024 yang semakin dekat.
Bima berpendapat bahwa peluang Erick Thohir tergantung pada kemauan dan tekad pribadi Erick untuk berkompetisi.
Bima Arya, melihat hasil survei terkini terkait elektabilitas calon wakil presiden dan menyatakan keyakinan bahwa Erick adalah sosok yang memiliki semangat perjuangan.
Bima juga meyakini bahwa Erick cocok sebagai cawapres usulan PAN.
Namun, Bima mengakui bahwa pada saat itu, dukungan publik terhadap Erick masih belum kuat.
“Ada perdebatan panjang dalam diskusi tersebut,” ujar Bima
Bima mengakhiri pernyataannya dengan mengungkapkan bahwa hasil survei terbaru menunjukkan bahwa Erick memiliki popularitas yang meningkat.
Bahkan pria keturunan Lampung itu menduduki posisi tertinggi dalam beberapa survei yang beredar dan terpublikasi.
Hal ini menegaskan pandangannya bahwa Erick Thohir merupakan sosok yang memiliki semangat perjuangan dan cocok untuk menjadi cawapres, terutama sesuai dengan usulan PAN.
Sebagai informasi, PAN saat ini adalah bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.
PAN secara resmi menyatakan dukungan mereka pada Prabowo bersama Golkar dalam acara deklarasi pada Agustus 2023.
Sejauh ini, Prabowo telah mendapatkan dukungan dari partai-partai seperti Gerindra, PKB, PAN, dan Golkar.
PAN tetap konsisten dalam usulan Erick Thohir adalah calon wakil presiden yang cocok mendampingi Prabowo.
Walaupun demikian, hingga saat ini, Prabowo belum mengumumkan calon wakil presidennya.
Demikian pula, calon presiden lainnya seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan juga belum mengumumkan pendamping mereka.
Proses pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung dari 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memenuhi persyaratan tertentu.
Dalam hal ini, pasangan calon presiden dan wakil presiden harus mendapatkan dukungan minimal 20% dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% suara sah nasional pada pemilihan anggota DPR sebelumnya.
Dengan total 575 kursi di parlemen, pasangan calon perlu minimal 115 kursi dukungan di DPR RI.
Mereka juga dapat diusulkan oleh partai politik peserta Pemilu 2019 dengan perolehan minimal suara sah sebanyak 34.992.703 suara.