Indograf.com – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Minggu, mengatakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo, Bendungan Lau Simeme mulai dikerjakan pada tahun 2017 dengan biaya sekitar Rp1,65 triliun.
Bendungan Lau Simeme didesain dengan tipe zona timbunan batu yang memiliki tinggi 69,50 meter dari sungai, panjang puncak bendungan 205 meter dengan luas area genangan 125,84 hektare.
Kehadiran bendungan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai infrastruktur pengendali banjir di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang dengan mereduksi derasnya aliran air hulu Sungai Percut dan Sungai Deli saat musim hujan sebesar 86 m3/detik.
Selain itu kehadiran bendungan juga dapat memberikan manfaat sebagai sumber pembangkit listrik sebesar 1,00 MW dan mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sumatera Utara yang menumbuhkan ekonomi lokal.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Bendungan Lau Simeme di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), rampung pada Semester I tahun depan.
“Pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Minggu.
Basuki mengatakan kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang menumbuhkan ekonomi lokal.
Bendungan Lau Simeme berkapasitas tampung 21,07 juta m3 dibangun untuk menunjang pemenuhan kebutuhan air baku di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang sebesar 3.000 liter/detik.
Konstruksi Bendungan Lau Simeme ditargetkan rampung pada semester I 2024 dengan progres saat ini sebesar 78,5 persen.***
Sumber: Antara