INDOGRAF – Milenial PNM berbagi asa bersana siswa SLB Rawinala dlam rangka HUT ke 25 di Yayasan Pendidikan Dwituna. Rabu, 29 Mei 2024 lalu.
Sederet senyum hangat datang dari siswa/siswi SLB Rawinala penyandang tuna ganda netra, kondisi penyandang dengan dua atau lebih keterbatasan.
Milenial PNM disuguhkan penampilan bermusik yang sangat memukau.
Luar biasa! Itulah kesan yang melekat di hati milenial PNM saat berkunjung di SLB Rawinala dalam rangka merayakan HUT PNM ke-25.
Mereka turut berinteraksi, membuat prakarya bersama, bertukar cerita tentang cita-cita, dan harapan-harapan untuk bisa hidup mandiri di atas kaki sendiri.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari guru dan pengurus SLB Rawinala.
“Kami sungguh merasakan kebahagiaan atas kedatangan teman-teman PNM. Sebuah berkat dan menjadi kekuatan bagi kami untuk bisa terus melayani,” ungkap Elsy, guru di sekolah yang berlokasi di Jakarta Timur ini.
Wakil Kepala Sekolah SLB Rawinala, Vera ungkapkan rasa terima kasih kepada milenial PNM yang telah meluangkan waktu mengunjungi adik-adik berkebutuhan khusus.
“Terima kasih banyak sudah datang ke Rawinala. Tentunya banyak yang terpanggil namun hanya sedikit yang terpilih untuk melayani. Begitu juga dengan kunjungan teman-teman hari ini,” ungkap perempuan yang telah mengabdi selama 20 tahun.
Milineal PNM
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi mendorong generasi muda untuk peka terhadap mereka yang membutuhkan.
Menurut Arief Mulyadi, rasa empati perlu terus dipupuk oleh milenial PNM yang memberikan pelayanan kepada pelaku usaha ultra mikro Indonesia.
“Ini bagian dari program PNM Peduli sebagai rangkaian HUT PNM ke-25. Bukan hanya berbagi asa dengan teman-teman disabilitas tetapi sebagai wadah anak muda belajar peduli dan mau melayani,” papar Arief Mulyadi.
Harapannya para milenial mampu memberikan pelayanan optimal memberdayakan nasabah ultra mikro dengan sepenuh hati.
Sebagai perusahaan pemberdaya ultra mikro, PNM berkomitmen untuk terus hadir memberikan pendampingan usaha demi meningkatnya kesejahteraan keluarga.
PNM berharap kunjungan tersebut dapat menambah suka cita dan menjadi penyemangat para siswa untuk terus tumbuh membangun asa di tengah ketidaksempurnaannya.