Indograf.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat luas panen padi di Provinsi Gorontalo pada tahun 2023 sekitar 48,83 ribu hektare, mengalami kenaikan sebanyak 2,01 ribu hektare.
“Jumlah ini mengalami kenaikan 4,29 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 46,82 ribu hektare,” ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Kamis.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA), puncak panen padi pada 2023 selaras dengan tahun sebelumnya yaitu terjadi pada bulan Januari, dengan luas panen mencapai 9,44 ribu hektare.
“Puncak panen padi pada Januari 2023 relatif lebih tinggi atau naik sekitar 3,16 ribu hektare atau 50,23 persen dibandingkan Januari 2022.” ucap dia.
Realisasi panen padi sepanjang bulan Januari hingga September 2023 sebesar 41,51 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 2,02 ribu hektare atau 5,12 persen dibandingkan bulan Januari hingga bulan September 2022 yang mencapai 39,48 ribu hektare.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan fase tumbuh padi hasil survei KSA September 2023, potensi produksi padi sepanjang bulan Oktober hingga bulan Desember 2023 ialah 33,56 ribu ton gabah kering giling (GKG).
Dengan demikian, total produksi padi pada 2023 diperkirakan sebesar 243,19 ribu ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 3,06 ribu ton GKG atau 1,27 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 240,13 ribu ton GKG.
Produksi padi tertinggi pada 2022 dan 2023 terjadi di bulan Januari. Sementara produksi padi terendah pada 2023 diperkirakan terjadi di bulan Oktober.
Produksi padi pada Januari 2023 yaitu sebesar 51,7 ribu ton GKG, sedangkan produksi padi pada Oktober 2023 diperkirakan sebesar 8,67 ribu ton GKG.*
Sumber; Antara/ Adiwinata Solihi