indograf.com, Depok, – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi muda yang tangguh dan berkarakter. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Pemkot menggelar pertemuan khusus bersama para orang tua peserta program pembinaan karakter dan bela negara yang telah berlangsung selama 10 hari.
Acara berlangsung di Aula Serbaguna Lantai 10 Gedung Dibaleka 2, pada Minggu (8/6), dan menjadi momen haru sekaligus penuh makna bagi 96 orang tua yang anak-anaknya saat ini sedang mengikuti program intensif di Markas Divisi 1/Infanteri Kostrad, Cilodong.
Kata Cing Ikah: Setiap Anak Adalah Titipan Berharga
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Depok, Siti Barkah Hasanah, atau akrab disapa Cing Ikah, hadir memberikan pesan menyentuh kepada para orang tua yang sudah 10 hari tidak bertemu anaknya. Ia mengajak para orang tua untuk merenungi betapa berharganya peran mereka dalam mendampingi tumbuh kembang karakter anak.
“Anak-anak bapak dan ibu punya cita-cita besar, impian, dan semangat luar biasa dalam hidupnya. Mereka sedang dibentuk untuk menjadi pribadi yang kuat, tangguh, dan berakhlak,” ujar Cing Ikah dengan penuh empati.
Ia menambahkan, dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa anak bisa menjadi penyejuk hati, perhiasan dunia, ujian, bahkan musuh bagi orang tuanya. Semua tergantung bagaimana peran orang tua dalam membina dan mendampingi.
“Kita enggak pernah tahu, Allah kasih kita anak kategori yang mana. Tapi tugas kita bersyukur dan terus mendampingi dengan cinta,” sambungnya. Ia pun menguatkan orang tua yang mungkin saat ini sedang diuji oleh perilaku atau karakter anaknya. “Jika mampu melewati ujian itu, insyaAllah anak akan menjadi penyejuk hati.”
Tak Hanya Anak, Orang Tua Juga Dibina
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya fokus pada pembentukan karakter anak, tetapi juga menyentuh peran penting orang tua. Oleh karena itu, dalam pertemuan ini para orang tua diberikan sesi penguatan dan edukasi parenting oleh psikolog profesional.
“Pendidikan karakter yang sudah diberikan fasilitator di Kostrad harus dilanjutkan di rumah. Orang tua perlu tahu nilai-nilai apa saja yang telah ditanamkan selama 10 hari ini,” tutur Nessi.
Menurutnya, tanpa kesinambungan antara pelatihan dan pola asuh di rumah, maka pembinaan karakter anak akan mudah luntur.
“Di parenting ini, orang tua diberi tips konkret menghadapi dinamika remaja usia 13–15 tahun, agar nilai-nilai yang sudah tertanam tidak hilang saat mereka kembali ke lingkungan keluarga,” tambahnya.
Program Strategis Pembentukan Generasi Berkarakter
Program pembinaan karakter dan bela negara ini telah berjalan sejak 31 Mei 2025 dan akan berakhir besok, 9 Juni 2025. Sebanyak 96 peserta dari kalangan pelajar usia 13–15 tahun telah mengikuti serangkaian kegiatan disiplin, latihan fisik ringan, pembinaan mental, serta pendidikan nilai-nilai kebangsaan dan moral di lingkungan militer.
Dengan sinergi antara pemerintah, orang tua, dan tenaga profesional, program ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam akhlak, cinta tanah air, dan tangguh menghadapi tantangan masa depan.
(NW)